Agen Berita PARE PARE– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan positif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Tidak hanya fokus pada pembinaan mental dan moral, kali ini pihak Lapas mengembangkan keterampilan kemandirian dengan memperkenalkan teknik menanam sayuran menggunakan metode hidroponik kepada 20 orang warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Marten, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang rutin digelar pihaknya. Tujuannya agar para WBP memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat setelah bebas nanti.
“Kami dari Lapas Parepare terus meningkatkan program pembinaan, salah satunya melalui pelatihan kemandirian. Saat ini kami fokus pada pelatihan hidroponik kepada 20 warga binaan,” ujar Marten.
Program Ketahanan Pangan Nasional
Lebih lanjut, Marten menjelaskan bahwa pelatihan hidroponik ini juga sejalan dengan program ketahanan pangan nasional yang tengah digalakkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan memberikan pengetahuan bercocok tanam modern kepada warga binaan, diharapkan mereka dapat turut serta mendukung ketahanan pangan setelah kembali ke masyarakat.

Baca Juga: Parepare Catat Jumlah Penduduk Miskin Ekstrem Terendah di Sulsel
Metode hidroponik sendiri merupakan cara menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan media air yang mengandung nutrisi. Cara ini lebih efisien, hemat lahan, dan cocok diterapkan di berbagai lingkungan, termasuk di area terbatas seperti di dalam Lapas.
Bekal Keterampilan untuk Hidup Mandiri
Menurut Marten, kegiatan pelatihan ini tidak hanya sebatas mengenalkan teknik bercocok tanam, tetapi juga menumbuhkan etos kerja, tanggung jawab, dan kemandirian pada diri warga binaan. Ia berharap, keterampilan ini dapat menjadi modal penting bagi mereka untuk memulai kehidupan baru yang produktif setelah bebas.
“Bagi warga binaan di Lapas Parepare, penanaman dengan metode hidroponik ini merupakan hal baru. Karena itu, kami ingin mereka mendapatkan pengalaman langsung agar memiliki ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan di luar nanti,” jelasnya.
Pelatihan dilakukan dengan praktik langsung di area khusus yang disiapkan Lapas Parepare. Para WBP diajarkan mulai dari persiapan media tanam, perawatan tanaman, hingga panen. Sayuran seperti kangkung, bayam, dan sawi menjadi komoditas utama dalam pelatihan ini karena mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yang baik.





