, ,

Emosi Tersulut Dua Warga Parepare Aniaya Remaja Hingga Luka-Luka

oleh -326 Dilihat

Agen Berita Pare Pare – Emosi Tersulut, Sebuah insiden pengeroyokan mengejutkan warga di Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Dua pria dewasa, masing-masing berinisial AR (28) dan MN (31), harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah mengeroyok seorang remaja berusia 17 tahun. Aksi kekerasan itu dipicu amarah yang meledak lantaran korban diduga memaki orang tua pelaku.

Kronologi Awal Mula Perselisihan bermula pada Rabu malam, 11 September 2025, ketika korban terlibat adu mulut dengan salah seorang kerabat pelaku. Perdebatan kecil yang awalnya dianggap sepele berubah menjadi panas setelah korban diduga mengeluarkan kata-kata kasar yang menyinggung orang tua pelaku.

Ucapan itu rupanya didengar oleh AR dan MN. Darah muda bercampur dengan harga diri membuat keduanya tak mampu menahan emosi. Tanpa pikir panjang, mereka langsung mendatangi korban dan melayangkan pukulan bertubi-tubi.

Korban Terjatuh, Warga Meleraikan

Korban yang masih di bawah umur jelas tidak mampu melawan. Ia sempat berusaha menangkis, namun kalah tenaga dan jumlah. Tubuhnya tersungkur ke tanah usai menerima pukulan di bagian wajah dan dada. Melihat keributan itu, warga sekitar segera datang melerai.

Korban kemudian dievakuasi ke puskesmas terdekat. Dari hasil pemeriksaan medis, remaja tersebut mengalami memar di wajah, lengan, dan bagian dada. Beruntung tidak ditemukan luka serius yang membahayakan nyawa.

Tragis, Mahasiswa di Semarang Tewas Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran Gangster | rmnews.id

Baca Juga: Pemkot Parepare Terima 1.020 Alokasi PPPK Paruh Waktu 2025

Dalam hitungan jam, aparat berhasil mengamankan AR dan MN tanpa perlawanan. Kedua pelaku kini mendekam di ruang tahanan Polres Parepare untuk menjalani pemeriksaan.

Warga Menyesalkan Aksi Kekerasan

Peristiwa ini meninggalkan keprihatinan di kalangan warga sekitar. Menurut salah seorang saksi, seharusnya AR dan MN bisa menahan diri dan memilih jalan musyawarah.

Jangan langsung main pukul, apalagi anak itu masih remaja.

Anak kami masih sekolah, masa depannya panjang. Jangan sampai kejadian ini membuat dia trauma berkepanjangan,” ungkap ayah korban dengan nada kecewa. Kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya mengendalikan emosi dan menolak budaya main hakim sendiri.

“Kami mengimbau masyarakat agar lebih bijak. Kalau ada perselisihan, serahkan ke pihak berwenang. Jangan sampai emosi sesaat berujung pidana yang merugikan diri sendiri,” tegasnya.

Kasus pengeroyokan di Parepare ini menjadi cermin bagaimana emosi yang tak terkendali bisa berubah menjadi tindakan kriminal. Hanya karena ucapan yang menyinggung, dua pria kini harus berhadapan dengan jeruji besi, sementara seorang remaja harus menanggung luka fisik sekaligus batin.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.