, ,

Banjir Surut Arus Lalu Lintas Poros Barru–Parepare Kembali Normal

oleh -124 Dilihat

Agen Berita PAREPARE– Setelah sempat lumpuh total akibat banjir yang merendam jalan utama, arus lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi poros Makassar–Parepare, tepatnya di wilayah Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, kini kembali normal. Air yang sempat menggenangi badan jalan setinggi betis orang dewasa telah surut, dan kendaraan dari kedua arah sudah dapat melintas dengan lancar.

Pantauan di lapangan menunjukkan, kondisi arus kendaraan di sepanjang Desa Jalange, Bajo, hingga Desa Cilellang sudah kembali ramai. Tidak tampak lagi antrean panjang yang sebelumnya mengular hingga beberapa kilometer akibat genangan air.

“Panjang antrean semalam, sekitar jam 2 malam baru mulai bergerak. Tidak bisa sama sekali, karena kalau terobos pasti mati mesin karena tinggi air,” ujar Rafli, warga Desa Jalange, yang sempat terjebak kemacetan saat banjir melanda.

Menurutnya, banjir mulai menggenangi jalan poros sekitar pukul 20.00 Wita dan terus meningkat hingga tengah malam. Sejumlah kendaraan pribadi maupun truk besar terpaksa berhenti total lantaran air menutupi hampir seluruh permukaan jalan.

Selain mengganggu lalu lintas, banjir juga merendam beberapa rumah warga di Kecamatan Mallusetasi. Beruntung, sebagian besar rumah di wilayah tersebut merupakan rumah panggung, sehingga tidak mengalami kerusakan berarti.
“Ada beberapa rumah warga yang terendam, tapi untungnya rata-rata rumah panggung jadi aman. Sekarang sudah kering semua, sudah aman,” tambah Rafli.

Banjir Surut, Arus Lalu Lintas Poros Barru-Parepare Kembali Lancar - Tribun-timur.com

Baca Juga: Mobil Daihatsu Ayla Terbalik di Parepare Usai Salip Pemotor

Hujan Deras dan Air Pasang Jadi Pemicu

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Barru, Umar Sinampe, membenarkan bahwa dua wilayah terdampak banjir terbesar adalah Kecamatan Mallusetasi dan Kecamatan Barru (wilayah perkotaan).

Ia menuturkan, dirinya bersama Bupati Barru, Anid Ina Kartika Sari, turut memantau langsung lokasi banjir hingga dini hari.
“Saya baru tinggalkan lokasi sama Ibu Bupati sekitar jam 3 subuh. Waktu itu air masih sampai lutut, tapi Alhamdulillah pagi ini sudah surut dan situasi terkendali,” katanya.

Langkah Cepat Penanganan Banjir

Untuk mempercepat surutnya genangan air, aparat kepolisian dan petugas gabungan dari BPBD serta Dinas PUPR Barru melakukan langkah darurat dengan menjebol trotoar dan separator jalan. Upaya itu dilakukan agar air bisa mengalir langsung ke laut dan tidak menggenang di badan jalan lebih lama.

Banjir paling parah terjadi di Kelurahan Mallawa, yang merupakan titik terendah di wilayah Kecamatan Mallusetasi.

“Kita memang harus jebol separator, karena saluran air tertutup dan tidak ada aliran ke laut. Begitu dibuka, air langsung turun dalam waktu kurang dari dua jam,” ujar salah satu petugas di lokasi.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.