, ,

Astrid Remaja Parepare Terjerat Benang Layangan hingga Jatuh dari Motor

oleh -363 Dilihat

Agen Berita PARE PARESebuah insiden nahas menimpa seorang remaja perempuan bernama Astrid (16) di Jalan Mattirotasi, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Saat sedang mengendarai motor sore sekitar pukul 17.30 Wita, leher Astrid tiba-tiba terjerat benang layangan yang melintang di jalan poros.

Tak sempat menghindar, Astrid kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Lehernya tersayat benang, kepalanya terbentur aspal, sementara kakinya mengalami memar cukup parah. Insiden ini sekaligus menjadi peringatan keras betapa berbahayanya permainan layangan yang dilakukan sembarangan, terutama di dekat jalan raya.

Detik-detik Kecelakaan

Menurut keterangan sang ibu, Mala, Astrid saat itu baru saja melintas di Jalan Mattirotasi. Ia tidak menyangka ada benang layangan nyaris tak terlihat yang membentang di tengah jalan.

“Kan lewat di Mattirotasi, ada anak-anak main layangan di situ tapi tidak kelihatan benangnya. Jadi tersangkut kena lehernya anakku, sampainya jatuh,” ungkap Mala dengan nada masih terpukul.

Benturan keras membuat Astrid semakin kesakitan. Luka sayatan di lehernya masih membekas, sementara rasa pusing tak kunjung hilang akibat kepalanya sempat terbentur saat terjatuh.

“Trauma sekarang. Pusing kepalanya karena kan sempat terbentur waktu jatuh. Kakinya juga memar. Luka lehernya masih jelas kelihatan,” sambung Mala.

Menabrak Dua Motor Parkir

Jual Benang Layngan 💯 Harga Murah & Kualitas Terbaik September 2025

Baca Juga: Analis Kredit Senior Ditahan, Korupsi Rp 2,2 Miliar di Bank Pemerintah Parepare–Wajo

Tak hanya jatuh, Astrid juga tanpa sengaja menabrak dua motor yang sedang terparkir di pinggir jalan. Akibatnya, keluarga Astrid harus menanggung kerugian tambahan dengan mengganti biaya perbaikan motor tersebut.

“Saya mi yang rugi. Karena luka mi anakku, mengganti ka juga dua motor yang na tabrak. Saya atur damai sudah, dibawa ke bengkel semua. Baru tidak ada yang mengaku punya itu benang,” keluh Mala.

Ia mengaku tidak sempat melaporkan kejadian ini ke polisi. Selain karena waktu sudah menjelang magrib, Mala juga harus segera pulang untuk menjaga anaknya yang lain.

“Tidak sempat ma melapor karena mau mi magrib. Ada juga anak kecil ku saya tinggalkan. Jadi saya atur damai saja dengan yang punya motor dua itu,” jelasnya.

Respons Pemerintah Setempat

Menanggapi peristiwa ini, Camat Bacukiki Barat, Ardiansyah, menyatakan pihaknya sudah menerima laporan dan langsung mengambil langkah penanganan.

“Tindaklanjut hari ini pemasangan baliho imbauan. Sebentar sore tim kelurahan turun ke lokasi untuk menertibkan warga yang bermain layangan,” ujarnya.

Ardiansyah menegaskan bahwa pihak kecamatan sudah berulang kali mengingatkan masyarakat agar tidak bermain layangan di dekat jalan raya, namun imbauan tersebut masih sering diabaikan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.